Sok
sibuk? Ya, itulah satu-satunya alasan mengapa saya sudah sangat lama tidak
menulis. Padahal biasanya otak saya sangat dipenuhi ide-ide untuk menulis,
semua itu bersumber dari apa yang saya lihat, saya dengar, saya ketahui, atau
saya rasakan. Tapi karena ide-ide itu belakangan ini tidak saya salurkan ke
dalam tulisan, akhirnya mereka pun menyusut. Mungkin mereka enggan menghampiri
karena terlalu sering saya acuhkan.
Saya
terakhir aktif menulis ketika kuliah. Saat proses pembuatan skripsi, hingga
lulus dan wisuda, saya banyak mengisi waktu sebagai editor berita di Psychonews (komunitas jurnalis di Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang), dan kadang-kadang
menulis artikel juga. Sekitar 2 bulan pasca wisuda, saya bekerja di suatu
perusahaan yang bergerak di penjualan software. Perusahaan ini membuka brand
tambahan (baru) yang kegiatannya fokus pada manajemen perusahaan, ya sejenis
konsultan manajemen di bidang HR dan Finance, dan dari situlah saya direkrut.
Saya
ditugaskan menangani manajemen perusahaan klien dalam bidang HR, sesuai basic
ilmu saya, Psikologi. Kalau boleh cerita sedikit, sebenarnya bidang Psikologi
Industri yang implementasinya ke ranah HR (SDM/Sumber Daya Manusia) bukanlah
minat saya. Selama kuliah, saya lebih tertarik ke peminatan Psikologi Sosial.
Namun, seperti yang dosen saya pernah katakan bahwa tidak ada yang namanya “Sarjana
Psikologi Sosial, atau Sarjana Psikologi Klinis, dan sebagainya”, yang ada
adalah Sarjana Psikologi dengan embel-embel S.Psi di belakang nama. Jadi, kita
tidak perlu menutup diri dari berbagai cabang ilmu Psikologi yang tidak kita
minati, karena tidak menutup kemungkinan tema skripsi kita bahkan profesi kita
nantinya akan berbeda dengan yang digeluti selama kuliah. And that was true!
Minat saya di Psikologi Sosial, tema skripsi yang saya angkat condong ke arah
Psikologi Pendidikan, dan pekerjaan yang saya jalani di bidang Psikologi
Industri, yakni sebagai HRD. Bagaimana saya bisa menjalani hal yang tidak saya
minati? Caranya hanya menunjukkan rasa syukur dengan menikmati semua prosesnya.
Kembali
ke pembahasan pekerjaan, saya direkrut sebagai karyawan kontrak, UU
Ketenagakerjaan biasa menyebutnya dengan PKWT (Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu). Saya dikontrak selama 6 bulan dan karena project dengan perusahaan klien
bersifat kontrak, maka jika project manajerialnya telah selesai (masa kontrak
habis), maka kontrak sayapun selesai (alias tidak dilanjutkan).
Apa
saja kegiatan saya dan tim selama memanajemen perusahaan klien dalam bidang HR? Mula-mula dilakukan analisis
kebutuhan klien terhadap sistem SDM di perusahaannya. Kebanyakan hal yang saya
handle adalah pembuatan kontrak kerja karyawan, pembuatan struktur organisasi, SOP,
Job Description, dan Peraturan
Perusahaan. Selain itu, saya memanajemen sistem SDM sesuai dengan standar UU
Ketenagakerjaan yang berlaku, mulai dari memberlakukan upah lembur, penyesuaian
upah (gaji), dan tunjangan.
Manajemen
yang kami lakukan tidak hanya mengarah ke satu pihak, namun kedua belah pihak
(karyawan dan perusahaan) harus dipenuhi haknya. Jika karyawan melakukan
pelanggaran yang tercantum di buku Peraturan Perusahaan, maka yang bersangkutan
akan diberikan Surat Peringatan atau Surat PHK sesuai bobot pelanggarannya. Hal
ini dikarenakan perusahaan berhak mendapat kinerja yang optimal dari
karyawannya. Namun jika karyawan bekerja lebih dari jam kerja yang telah
disepakati, maka yang bersangkutan berhak menerima upah lembur sesuai aturan UU
Ketenagakerjaan yang berlaku.
Berbagai
masalah sering kami hadapi ketika memanajemen perusahaan klien, baik masalah
internal antarkaryawan maupun antara karyawan dan perusahaan. Tidak jarang pula
pihak perusahaan atau karyawannya yang berkonsultasi kepada kami mengenai
masalah eksternal, mengenai masalah dengan Customer,
misalnya.
Sebagai
bagian baru yang masuk ke dalam tim, saya sangat banyak mendapat pengalaman dan
pembelajaran dari kerja sama dengan tim maupun interaksi dengan klien. Kadang ada
beberapa karyawan klien yang terikat secara emosional dengan saya sehingga
ketika kontrak selesai, maka ada kesedihan yang saya rasakan, but life must go
on. Nah, sekarang kegiatan yang membuat saya melabeli diri “sok sibuk” itu
sebenarnya sudah berakhir. Sekarang sedang free,
nih. Rasanya ingin kembali ke
masa-masa semangat menulis, baca novel, dan kangen
juga ketika tiba-tiba dikagetkan dengan ide yang muncul, kemudian segera ditulis
untuk konsumsi sendiri ataupun di-share
ke orang lain.
Sekarang
saya benar-benar berharap semoga semangat ini tidak padam lagi, tidak ada “sok
sibuk” lagi yang mengakibatkan ide malas muncul. Karena dari ide yang saya
karyakan dalam suatu tulisan dapat membuat saya merasa lebih hidup dari
biasanya. Ide pun tidak perlu dipaksakan untuk harus selalu segar, kadang
ide/tema yang diangkat adalah hal lama tapi bisa dikemas dalam sebungkus
paragraf yang baru dan menarik.
Sekian
dari saya.
Semoga
bermanfaat, amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar