Kenapa ya lamaran saya
ga pernah diterima? Saya sudah kirim berkas lengkap, sudah kirim ke alamatnya
kok, tapi ga pernah ditelfon untuk interview? Apa berkas saya ga dibaca? Atau
ga nyampe?
Selamat pagi!
Halo teman-teman, pernah ga sih
bertanya-tanya, kenapa ya lamaran saya ga pernah diterima? Saya sudah kirim
berkas lengkap, sudah kirim ke alamatnya kok, tapi ga pernah ditelfon untuk
interview? Apa berkas saya ga dibaca? Atau ga nyampe?
Hari ini saya akan sharing pengalaman
tentang kesalahan yang sering terjadi dalam melengkapi berkas lamaran pekerjaan
dan sedikit mengulas bagaimana membuat lamaran pekerjaan yang baik. Sebenarnya,
saya belum menjadi pakar dalam bidang HR, dan belum lama menggeluti dunia rekrutmen,
namun dengan pengalaman saya menerima dan menyeleksi puluhan bahkan (bahkan
mungkin hingga) ratusan berkas lamaran para jobseekers, saya jadi menemukan
pola mengenai poin-poin yang penting dalam sebuah lamaran pekerjaan.
MEMAHAMI ISI LOWONGAN PEKERJAAN
Sebelum masuk ke pembahasan,
penting kiranya anda benar-benar memahami isi lowongan pekerjaan yang akan
dilamar. Apa saja? Tentu saja posisi yang dicari, apakah sesuai minat dan
pengalaman kerja anda sebelumnya?; apa sajakah syarat kualifikasinya, apakah
anda masuk dalam kualifikasi yang dibutuhkan, baik dari segi jenis kelamin,
kesehatan, pendidikan, usia, dsb; perusahaan apakah yang akan anda masuki, anda
bisa googling informasi perusahaan tersebut, perusahaan bidang apa, apakah
tempatnya bisa anda jangkau, perhitungkan juga akomodasinya.
Nah jika sudah dirasa cocok
semuanya, maka saatnya mempersiapkan berkas lamaran selengkap dan sesempurna
mungkin.
TANGGAL SURAT
Apa aja biasanya berkas yang
dilengkapi dalam suatu lamaran pekerjaan? Yak, tentunya yang pertama adalah
surat lamaran. Jujur, ketika menyeleksi lamaran, baik berkas fisik maupun dari
email, saya melihat keseriusan pelamar dari surat lamarannya. Pertama, tanggal
surat. Ini penting, loh. Rasanya gimana gitu kalau di awal membaca surat
lamaran yang tanggalnya sudah lewat satu bulan lalu, atau ditulisnya tahun
2016, sedangkan kita buka lowongan tahun 2017, hebat juga ya surat lamaran bisa
datang dari masa lalu?! Hehehe. Nah, hanya dari tanggal surat saja, saya sudah
langsung bisa menilai, serius atau tidaknya pelamar. Kalau tanggalnya tidak
logis atau terlalu lampau, berarti dia tidak teliti atau perhatian terhadap
pekerjaannya, dan lamaran tersebut akhirnya ditolak.
NAMA PERUSAHAAN YANG DITUJU
Selain tanggal surat, poin kedua
adalah tidak menuliskan nama perusahaan yang dituju. Saya kadang menemukan
surat lamaran seperti ini:
Kepada Yth.
…………………………………. (tidak diisi)
di tempat
atau
Kepada Yth.
(menuliskan nama perusahaan lain)
di tempat
atau ada juga yang menulis nama
perusahaannya benar, namun di badan surat tertulis:
Besar harapan saya dapat bekerja
di Café Bapak/Ibu.
What? Café? Perusahaan ini kan perusahaan penjualan
pakaian, kok malah café? Nah loh.
Mungkin saking banyaknya yang
dilamar, sehingga lupa menuliskan nama perusahaan yang benar, atau itu berkas
lamaran yang tidak jadi ditujukan ke perusahaan tersebut, dan langsung comot
kirim surat pekerjaan yang ada, tanpa memperhatikan nama perusahaannya. Nah
kalau sudah seperti itu, hemm akhirnya Perusahaan merasa surat tersebut salah
alamat, dan akhirnya disisihkan dari berkas yang diterima.
MENULISKAN JABATAN
Yang ketiga, tidak menuliskan
jabatan atau posisi yang akan dilamar. Hal ini mungkin akan dimaklumi Perusahaan
jika ia memang membuka lowongan untuk satu posisi saja. Namun jika lebih, maka
akan terjadi kebingungan, pelamar ini mau melamar di posisi apa? Bahkan di
depan amplop tidak tertulis posisi yang dilamar. Jadi, penting juga untuk
menyertakan jabatan yang akan dilamar di surat lamaran.
TANDA TANGAN DI AKHIR SURAT
Lalu yang keempat, bagaimana
dengan tanda tangan di surat lamaran, menurut saya itu penting tergantung
permintaan Perusahaan. Ada beberapa perusahaan yang mewajibkan tanda tangan di
surat lamaran beserta materai, ada juga yang tidak. Nah jika tidak, maka tidak
perlu materai, cukup tanda tangan saja.
NOMOR TELEPON
Selanjutnya yang kelima adalah
tidak menyertakan nomor telepon, atau ternyata nomor teleponnya tidak bisa
dihubungi. Kalau pengalaman saya, saya hanya menelepon pelamar untuk interview
maksimal sebanyak tiga kali. Jika tidak menerima telepon atau tidak aktif
hingga tiga kali, maka akan saya skip. Ada juga yang setelah beberapa jam
kemudian menelepon balik, dan akhirnya terpaksa saya jadikan interviewee
cadangan karena kuota pelamar yang akan diinterview sudah mencapai batas
maksimal. Ya begitulah, sayang sekali kan kesempatan hilang hanya karena itu?!
BUAT CV YANG SIMPEL DAN JELAS
Keenam, kita masuk ke pembahasan
Curriculum Vitae, yang sering disingkat CV, atau daftar riwayat hidup. Nah CV
ini sebaiknya dibuat semenarik dan sesimpel mungkin. Selain itu juga harus
padat akan informasi diri yang benar-benar penting. Misalnya: data diri,
riwayat pendidikan, lulusan mana, jurusan apa, nilai atau IPK-nya berapa,
riwayat pekerjaannya apa saja. Nah untuk riwayat pekerjaan lebih bagus kalau
disebutkan nama perusahaannya, masa kerjanya, dan deskripsi pekerjaan yang
dilakukan seperti apa. Hal tersebut sangat membantu untuk jadi pertimbangan bagi
Perusahaan.
BERKAS PENDUKUNG YANG PENTING
Kemudian, berkas pendukung yang
penting dimasukkan tentunya fotokopi ijazah terakhir dan transkrip nilai (jika Perusahaan
mengutamakan syarat pendidikan). Kemudian jika anda melamar pekerjaan yang membutuhkan
fisik kuat atau yang mengharuskan mobile (berpindah tempat/dinas), maka sangat
dianjurkan menyertakan surat keterangan sehat dari dokter. Ada juga perusahaan yang
mewajibkan surat berkelakuan baik atau disebut SKCK (Surat Keterangan Catatan
Kepolisan), nah monggo sertakan SKCK yang masih berlaku yah, jangan yang sudah
expired, hehe.
Selain itu jika memiliki pengalaman
kerja, anda bisa melampirkan surat pengalaman kerja. Dari situ Perusahaan tahu
seberapa lama pengalaman anda, mengapa anda berhenti bekerja, apakah
diberhentikan atau habis masa kontrak atau mengundurkan diri. Hal ini biasanya
akan diulas lebih dalam pada saat interview.
Yah, intinya selain surat lamaran
dan CV, sertakan seluruh berkas pendukung yang penting-penting saja dan
mendukung kualifikasi yang tertulis di lowongan pekerjaan tersebut. Oh iya
tambahan sedikit, untuk foto, jika tidak diminta (tidak diwajibkan jumlah dan
ukuran fotonya), maka silakan beri foto hanya satu lembar saja, tidak perlu banyak-banyak.
Standar ukuran foto biasanya 4 x 6, supaya wajahnya bisa terlihat jelas, hehe.
MENGIRIM BERKAS LAMARAN
Nah, setelah berkas lamaran sudah
siap, sekarang saatnya mengirim berkas tersebut. Jika mengirimkan berkas fisik
ke alamat perusahaan. Penting untuk menuliskan nama perusahaan tujuan dan
alamatnya, biasanya sertakan bagian yang dituju, misalnya: Up. HRD, Up. Roni
Setiawan (Recruitment Officer), misalnya seperti itu. Jangan lupa juga
menuliskan nama dan nomor telepon anda, serta posisi yang akan dilamar. Seperti
yang sudah saya jelaskan di atas, penulisan posisi yang dituju/dilamar
merupakan hal yang sangat penting. Jadi, amplopnya jangan hanya polos tanpa
keterangan tujuan dan pengirim, ya.
Selanjutnya jika anda mengirimkan
berkas ke email Perusahaan, maka jangan lupa menuliskan posisi yang akan
dilamar di subject atau judul email. Nah poin pentingnya juga, sertakan kata
pengantar di badan/isi email, lalu lampirkan berkas lamarannya. Pengantar di
badan email sangat bermanfaat untuk menunjukkan kesopanan dan keseriusan anda
dalam melamar pekerjaan. Jika anda hanya mengirimkan lampiran berkas (atau
bahkan tidak menulis judul email), itu seolah-olah anda ‘melempar’ berkas
lamaran sambil berkata pada Perusahaan: “Nih, berkas gue, dibaca ya!” kan
kurang sopan kesannya. Jadi kata pengantar tersebut sebagai bentuk sapaan dan
mohon izin mengirimkan berkas melalui email, ya begitulah kiranya, hehe.
JANGAN LUPA BERDOA
Nah jika sudah mengirimkan
lamaran sebagai bentuk ikhtiar/usaha, sekarang saatnya tawakal kepada Tuhan.
Jangan pernah putus berdoa agar Tuhan memudahkan jalan kita mencari nafkah yang
halal, baik, dan berkah, serta mendapat lingkungan kerja yang nyaman dan
menyenangkan. Amiin.
Semoga ada manfaat yang bisa
diambil dari artikel ini. Saya sangat berharap semoga artikel ini menjawab
pertanyaan teman-teman tentang alasan lamarannya yang tak kunjung
direspon. Jika ada kata-kata saya yang
salah mohon dimaafkan dan saya sangat mengharapkan koreksi dari anda.
Selamat pagi, jangan lupa
tersenyum, dan salam sukses untuk kita semua J